
Disarpustaka Kapuas Akan Giatkan Hunting Literasi dan Gali Naskah Kuno
KUALA KAPUAS – Pemerintah Kabupaten Kapuas melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpustaka) terus berupaya menaikkan nilai Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan Tingkat Gemar Membaca (TGM) melalui kolaborasi dengan komunitas, pengelola perpustakaan maupun stakeholders literasi.
Kadisarpustaka Kapuas dalam rilisnya menguraikan jika IPLM Kabupaten Kapuas tahun lalu berada pada kategori Rendah kini menjadi Sedang (57,42), adapun TGM tahun 2024 telah berada pada kategori Tinggi (61,36) , Rabu (4/12) siang
Kegiatan Hunting Literasi dan Menggali Naskah Kuno yang akan digiatkan awal tahun depan itu dengan mendatangi sumber informasi, menjelajahi internet, mewawancara narasumber dan observasi langsung diharapkan akan mampu mendongkrak nilai IPLM maupun TGM.

“Melalui gerakan ini, Disarpustaka berusaha menghidupkan kembali semangat literasi di masyarakat, dengan cara mengunjungi tokoh, rumah adat, sanggar seni, desa budaya, atau koleksi pribadi masyarakat yang mungkin menyimpan dokumen kuno.
Adapun naskah yang ditemukan akan didigitalisasi untuk menjaga keaslian dan mempermudah akses publik serta mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pelestarian arsip dan nilai literasi terhadap pembangunan pengetahuan lokal,” jelas H. Suwarno Muriyat
Pemkab Kapuas tambah H. Suwarno Muriyat, telah masuk dalam Jaringan Informasi Kearsipan Nasional (JIKN) dan oleh Arsip Nasional RI telah merekomendasikan sebanyak tiga obyek garapan utama yakni Rumah Juang Perlawanan Rakyat Anjir Serapat, Rumah Betang di Kapuas Hilir dan Mozaik di Gereja Imanuel Mandomai.

Melalui kegiatan ini kita dapat menggali, mendokumentasikan, mereplika sehingga dapat menginformasikan peristiwa penting masa lalu kepada generasi penerus agar warisan budaya tetap hidup di tengah arus modernisasi.
“Berbagai naskah kuno seperti manuskrip keagamaan, sejarah, adat istiadat, teks sastra dan hikayat budaya lokal dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan kita.
Juga, dengan memberikan akses kepada pemustaka, peserta didik dan peneliti, sehingga mereka dapat mempelajari sejarah dan budaya sehingga dapat meningkatkan keikutsertaannya dalam membangun dan memajukan bangsa dan negara,” pungkasnya
Views: 44